PISANG

Pisang meupakan komoditi horticultura yang dikomsumsi secara luas. Tanaman ini dapat beradaptasi secara optimum pada wilayah dengan ketinggian 0-800 m dpl, karena perawatannya yang mudah, pisang banyak ditanam oleh pendududk di daerah manapun di Indonesia.

Permintan pisang yang meningkat baik dari dalam maupn luar negri, mendorong berbagai perusahan untuk  ikut ambil bagian dalam kegiatan produksi buah pisan, Namun usaha ini belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negri, terbukti saat ini Indonesia masih mengimpor pisang. Pada Than 2.000, Impor Pisang mencapai 13.255 kg. Sedangkan ekspor mencapaia 2.1 ton.

Kendala produksi yang menjadi momok bagi petani dan pengusaha pisang adalah  hama penyakit yang menyerang tanaman. Hingga saat ini, ada 3 penyakit yang sangat sulit diatasi yaitu:

  1. Penyakit darah yang disebabkan oleh Psedomonas
  2. Penyakit panama atau layu Fussarium
  3. Penyakit virus bunchy top ( kerdil)

Untuk memeperbaiki Pertanaman pisang yang hancur karena hama penyakit ini, maka perlu dilaksnakan kegiatan peremajaan bibit tanaman. Bibit tanaman yang digunakanharus merupakan bibit bermutu. Bibit bermutu hanya dapat dihasilkan melalui proses produksi yang selektif dan terawasi denga baik. Slah satu teknik untuk mengahasilkan bibit bermutu adalah melaui teknik kulturjaringan.

Keunggulan pemakain bibit hasil kultur jaringan antara lain:

  1. bebas dari patogen berbahaya
  2. Tanaman lebih kekar
  3. bentuk fisik yang relatif sama, sehingga memudahkan dalam pengangkutan dan penanaman di areal  yang luas.
  4. Dayatumbuh tinggi ( 90-100%) dengan pemeliharaan yang intensif, dapat di hasilkan  dalam jumlah banyak dalam waktu yang cepat +
  5. Serta memiliki kemiripan dengan induknya.

Kultur jaringan merupakan bagian dari revolusi bioteknologi suatu teknik  perbanyakan tanaman melaui bagian- bagian  tanaman, seperti meristem tunas, batang, dan daun yang dikerjakan  secara aseptik di laboratorium  tanaman induk ( Mother Plant ) yang dipergunakan adalah bibit sehat dan unggul.

Sejak tahun, 1998 PT DaFa Teknoagro Mandiri telah berhasil memproduksi bibit pisang berbagai kultifar dengan teknik kultur jaringan.

URAIAN PRODUK

PT. DaFa Teknoagro Mandiri menjual berbagai jenis bibit pisang hasil perbanyakan kultur jaringan, dalam bentuk :

Plantlet siap aklimatisasi

  • Plantlet berakar lepas botol
  • 1 botol isi 7 plantlet

Bibit pasca aklimatisasi

  • Tinggi 5 cm up sampai ujung daun

Bibit siap tanam

  • Tinggi 10 cm up sampai ujung daun
  • Bibit bersertifikat (label biru)

 Jenis yang diproduksi antara lain:
• Ambon
• Barangan Merah
• Cavendish
• Kepok Kuning
• Mas Kirana
• Raja Bulu Kuning
• Tanduk
• Abaca
• Lokal unggulan (Pisang jantan dari Sumatera Barat, pisang malubebe dari Maluku Utara dll)
Kami juga melalyani jasa perbanyakan tanaman unggul (eksklusif), dengan tanaman induk berasal dari pengguna jasa. Bibit yang diperbanyak menggunakan jasa ekslusif, hanya untuk pengguna jasa atau dijual secara komersil sesuai dengan kesepakatan.